Senin, 28 Juni 2010

*panggil aku YUMI*

kenyataan itu memang menyakitkan,

musim semi tahun lalu, aku resmi menjadi murid sma. tak ada yang istimewa, semuanya sama saja dengan di smp dulu. belajar, istirahat, belajar, rutinitas yang biasa di lakukan anak sekolah bukan ? aku merasa hidup ku amat sangat membosankan. huft,,
pagi itu , aku ke sekolah dengan malasnya. hingga aku bertemu dengannya di gerbang sekolah, jujur saja aku tak tau dia siapa. tapi, senyumnya cukup membuat ku terpesona dalam beberapa detik. sejak saat itu aku mulai penasaran dengannya. akhirnya kesempatan itu datang, salah seorang temanku mengenalkan ku padanya.
"Yumi...Ayane Fuyumi " kata ku
dia pun membalasnya sambil tersenyum" mizuki... mizuki habara"
sejak saat itu aku cukup dekat dengannya dan ku rasa aku mulai menyukainya.

"Ayane..." panggil mizuki
"harus berapa kali ku bilang panggil aku yumi. jangan panggil aku ayane.." kata ku
"memangnya kenapa, aku lebih suka memanggil mu ayane dari pada yumi " belanya
" tapi, aku tak suka... nama itu terdengar asing di telinga ku " kata ku sambil berlalu

satu hal yang ku tak suka darinya, ia masih memanggil ku dengan nama depan ku. katanya sich terdengar lebih bagus. entahlah aku juga tak mengerti..

semakin hari, semakin ku melihatnya, semakin ku bersamanya. semakin ku tau.. klo aku benar-benar menyukainya sekarang.
akhirnya, kuputuskan untuk menceritakan semuanya kepada salah seorang teman ku yang kebetulan juga temannya mizuki.
"Kenta, Sepertinya aku menyukai mizuki " kata ku
"sudah ku duga kau menyukainya " katanya dengan gaya sok tau
" jadi, kau sudah tau..?" tanya ku bingung
" aku ini teman mu dan teman mizuki, kau salah sangka jika ku tak tau apapun. lalu kau ingin aku membantu mu bukan ?" aku mengangguk pelan
"haahhaaa,,, kau itu gadis yang polos ya.serahkan saja pada ku "

kenta pun membantu ku untuk mendekati mizuki. aku senang mempunyai teman yang baik seperti kenta. tapi, sesuatu memang tak selalu sesuai harapan.
"Yumi.." panggil kenta
"Ya, ada apa ?"
" ada yang ingin ku bicarakan dengan mu " kali ini tatapan kenta terlihat begitu serius
" kenta.."
"Yumi.. baca ini.. ini sms asli dari mizuki." kenta memberikan handphone nya pada ku
.isi sms nya adalah...
ga mungkin aku menjadikannya sebagai kekasih ku, aku tak mau menyakitinya klo aku maksain untuk menjadi kekasihnya
aku terdiam, dengan terus mengenggam handphone kenta. pikiran benar-benar berantakan saat itu. ingin ku menangis, tapi tak bisa. ingin ku teriak, tapi mulut ku seakan terkunci. ingin ku berlari. tapi, kaki ku terasa mengeras.
"Yumi, kau baik-baik saja ?" tanya kenta
"Iyahh.. aku tak apa-apa .terima kasih sudah membantu." aku pun pergi meninggalkan kenta.

semua ini belum berakhir.. aku bertemu mizuki di jalan, aku tak tau, ekspresi apa yang harus ku lihatkan padanya.. akhirnya aku sendiri tak bisa menutupi rasa sedih ku.
"Ayane, ada apa ?" tanya mizuki
"Terima kasih mizuki, ku tau kau baik, kau tak ingin menyakiti hati ku bukan, cinta yang di paksakan memang menyakitkan. aku akan selalu berdoa untuk mu " kata ku sambil tersenyum dan pergi
kurasa mizuki tau apa maksud ku, karena baru beberapa langkah aku pergi. aku mendengar mizuki berkata.
"Terima kasih, atas perhatian mu selama ini kepada ku. aku akan selalu berdoa untuk mu agar kau bahagia. aku akan selalu menganggap mu sebagai teman. YUMI MAAFKAN AKU. KURASA INI YANG TERBAIK UNTUK KAU DAN AKU. "
Aku terdiam terpaku mendengarnya, kenapa ? kenapa harus di saat terakhir ia memanggil ku YUMI, di saat semuanya telah hilang.. kenapa aku harus mengetahui semuanya..?
Air mata ku mengalir... dalam tangisan ku, aku berusaha mengatakan.
"SELAMAT TINGGAL, TERIMA KASIH..AKU MENYAYANGI MU " aku berlari meninggalkannya.

maafkan aku yang telah berani memasuki kehidupan mu, menganggu mu, dan mencintai mu. terima kasih kau telah mengatakan semuanya sebelum terlambat, kau memang baik. aku hargai semua yang kau ucapkan pada ku saat itu. terima kasih karena kau telah memanggil nama ku sesuai dengan yang ku mau. aku senang kau memanggil ku dengan nama itu. mungkin kau dan aku tak akan seperti dulu lagi, aku tak akan mendekati mu lagi. ku harap kau akan bahagia. terima kasih

*cerita ini hanya fiktif belaka*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 28 Juni 2010

*panggil aku YUMI*

kenyataan itu memang menyakitkan,

musim semi tahun lalu, aku resmi menjadi murid sma. tak ada yang istimewa, semuanya sama saja dengan di smp dulu. belajar, istirahat, belajar, rutinitas yang biasa di lakukan anak sekolah bukan ? aku merasa hidup ku amat sangat membosankan. huft,,
pagi itu , aku ke sekolah dengan malasnya. hingga aku bertemu dengannya di gerbang sekolah, jujur saja aku tak tau dia siapa. tapi, senyumnya cukup membuat ku terpesona dalam beberapa detik. sejak saat itu aku mulai penasaran dengannya. akhirnya kesempatan itu datang, salah seorang temanku mengenalkan ku padanya.
"Yumi...Ayane Fuyumi " kata ku
dia pun membalasnya sambil tersenyum" mizuki... mizuki habara"
sejak saat itu aku cukup dekat dengannya dan ku rasa aku mulai menyukainya.

"Ayane..." panggil mizuki
"harus berapa kali ku bilang panggil aku yumi. jangan panggil aku ayane.." kata ku
"memangnya kenapa, aku lebih suka memanggil mu ayane dari pada yumi " belanya
" tapi, aku tak suka... nama itu terdengar asing di telinga ku " kata ku sambil berlalu

satu hal yang ku tak suka darinya, ia masih memanggil ku dengan nama depan ku. katanya sich terdengar lebih bagus. entahlah aku juga tak mengerti..

semakin hari, semakin ku melihatnya, semakin ku bersamanya. semakin ku tau.. klo aku benar-benar menyukainya sekarang.
akhirnya, kuputuskan untuk menceritakan semuanya kepada salah seorang teman ku yang kebetulan juga temannya mizuki.
"Kenta, Sepertinya aku menyukai mizuki " kata ku
"sudah ku duga kau menyukainya " katanya dengan gaya sok tau
" jadi, kau sudah tau..?" tanya ku bingung
" aku ini teman mu dan teman mizuki, kau salah sangka jika ku tak tau apapun. lalu kau ingin aku membantu mu bukan ?" aku mengangguk pelan
"haahhaaa,,, kau itu gadis yang polos ya.serahkan saja pada ku "

kenta pun membantu ku untuk mendekati mizuki. aku senang mempunyai teman yang baik seperti kenta. tapi, sesuatu memang tak selalu sesuai harapan.
"Yumi.." panggil kenta
"Ya, ada apa ?"
" ada yang ingin ku bicarakan dengan mu " kali ini tatapan kenta terlihat begitu serius
" kenta.."
"Yumi.. baca ini.. ini sms asli dari mizuki." kenta memberikan handphone nya pada ku
.isi sms nya adalah...
ga mungkin aku menjadikannya sebagai kekasih ku, aku tak mau menyakitinya klo aku maksain untuk menjadi kekasihnya
aku terdiam, dengan terus mengenggam handphone kenta. pikiran benar-benar berantakan saat itu. ingin ku menangis, tapi tak bisa. ingin ku teriak, tapi mulut ku seakan terkunci. ingin ku berlari. tapi, kaki ku terasa mengeras.
"Yumi, kau baik-baik saja ?" tanya kenta
"Iyahh.. aku tak apa-apa .terima kasih sudah membantu." aku pun pergi meninggalkan kenta.

semua ini belum berakhir.. aku bertemu mizuki di jalan, aku tak tau, ekspresi apa yang harus ku lihatkan padanya.. akhirnya aku sendiri tak bisa menutupi rasa sedih ku.
"Ayane, ada apa ?" tanya mizuki
"Terima kasih mizuki, ku tau kau baik, kau tak ingin menyakiti hati ku bukan, cinta yang di paksakan memang menyakitkan. aku akan selalu berdoa untuk mu " kata ku sambil tersenyum dan pergi
kurasa mizuki tau apa maksud ku, karena baru beberapa langkah aku pergi. aku mendengar mizuki berkata.
"Terima kasih, atas perhatian mu selama ini kepada ku. aku akan selalu berdoa untuk mu agar kau bahagia. aku akan selalu menganggap mu sebagai teman. YUMI MAAFKAN AKU. KURASA INI YANG TERBAIK UNTUK KAU DAN AKU. "
Aku terdiam terpaku mendengarnya, kenapa ? kenapa harus di saat terakhir ia memanggil ku YUMI, di saat semuanya telah hilang.. kenapa aku harus mengetahui semuanya..?
Air mata ku mengalir... dalam tangisan ku, aku berusaha mengatakan.
"SELAMAT TINGGAL, TERIMA KASIH..AKU MENYAYANGI MU " aku berlari meninggalkannya.

maafkan aku yang telah berani memasuki kehidupan mu, menganggu mu, dan mencintai mu. terima kasih kau telah mengatakan semuanya sebelum terlambat, kau memang baik. aku hargai semua yang kau ucapkan pada ku saat itu. terima kasih karena kau telah memanggil nama ku sesuai dengan yang ku mau. aku senang kau memanggil ku dengan nama itu. mungkin kau dan aku tak akan seperti dulu lagi, aku tak akan mendekati mu lagi. ku harap kau akan bahagia. terima kasih

*cerita ini hanya fiktif belaka*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar